Ini adalah sebuah kisah nyata..
sebuah perasaan yang entah mengapa selalu berulang kembali, sebuah perasaan
yang tumbuh tanpa ada kejelasan. Ia menjadi sumber kekuatan juga menjadi sumber
derita. Benarkah ini sebuah realita cinta? Atau hanya sebuah perasaan yang
menyerupai?
Dia diam didalam hati seakan-akan
sudah tertancap dan tersusun rapi didalamnya, dia tak pernah mau lari.. walau
kadang selalu saja ada yang datang dan singgah disini, tapi posisinya tak
pernah tergeser sama sekali.
Terkadang aku merasa diri ini
konyol.. mempunyai perasaan yang begitu tak pasti, cinta yang tercipta saat
masih kanak-kanak itu tetap abadi! Hah! Kalau bukan aku yang merasakannya
mungkin aku tak percaya dengan kisah ini. Tapi ini nyata!! Perasaan ini nyata. Bahkan
setiap sentuhan, setiap senyumannya masih terekam jelas dalam ingatanku. Sepertinya
hardisk didalam memory otakku cukup besar, sehingga setiap detail yang dulu
pernah kami lalui masih terngiang-ngiang diotakku ini.
Bagaimana tidak! Dialah orang
pertama yang mengajarkanku tentang perasaan ini. Perasaan bahagia, senang,
sedih, kecewa, marah.. perasaan yang seharusnya aku rasakan saat remaja! Tapi kehadiran
dia membuatku merasakan perasaan itu lebih awal. Dia hadir menjelma menjadi
sosok yang tak terjamah..dia pergi membuat lubang menganga didalam dada.
Aku banyak belajar dari sosoknya. Belajar tentang kekuatan, belajar tentang kedewasaan, belajar tentang mencintai.
Mungkin orang yang membaca blogku
ini akan menganggap aku gila.. yaa katakanlah begitu. Akupun merasa demikian. Mengapa
dari sekian laki-laki yang datang dan pergi dikehidupanku dia menjelma menjadi
pahlawan kesiangan yang selalu datang diwaktu yang tak terduga. Seakan-akan
membawa angin kesejukan saat aku kegerahan, seakan-akan membawa sebuah petunjuk
saat aku kehilangan arah. Nyatakah ini? Ya ya ya akupun masih tak
percaya..bahkan setelah perpisahan 10 tahun lamanya perasaan ini tak pernah
berkurang.
Aku pernah mencintai laki-laki
lain, tapi saat aku mencintai dirinya aku menjadi sosok yang apa adanya,
menjadi wanita yang penuh kalimat puitis, menjadi sosok wanita yang lebay dalam
bertutur kata..
ahahaha sudahlah! Mungkin aku
terlalu mengagungkan dirinya. Sekarang saat semuanya sudah dapat diucapkan, bukan
lagi anak-anak bau kencur yang jaim satu sama lain aku berharap ini bukan hanya
sebuah kebetulan semata, aku berharap ini adalah pertanda bahwa aku dan dia
memang tercipta untuk saling melengkapi, bahwa aku tercipta dari tulang
rusuknya.
Untuk kamu hai Achmad Iqbal
Cepyan sosok pencuri hatiku ini.. ku mohon jagalah perasaan ini, simpan
baik-baik, kelak aku akan meminta pertanggung jawaban atas semua penantian
panjang ini :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar