Jumat, 02 Agustus 2013

don't go anymore. still here :')

ini tulisan yang entah keberapa kali. Tulisan dari gadis bodoh yang tak pernah kau gubris sama sekali. Disini, ada seseorang yang setia menulis tentangmu, meskipun setiap mengingatmu terkadang hatinya selalu dirundung rindu yang tiada pernah berujung.

Setelah hampir 5 bulan lamanya kamu menghilang dari kehidupanku.. kau tau saat hari itu terjadi rasanya seketika aku mati rasa lagi. Bahkan untuk bernafaspun rasanya sesak. Aneh pasti bagimu kan? Tapi buatku ini nyata.. mungkin karna aku telah menanam separuh jiwaku didirimu hingga saat kau menghilang, aku kekurangan separuh jiwaku. Pernah kau merasa seperti ini? Mungkin tidak.. dan biarkan aku saja yang merasakannya.

Sempat terbesit dibenakku untuk kembali bangkit walau hanya dengan separuh jiwa ini. Yaa teman-temanku berlomba-lomba memupuk lagi rasa yang kau bawa pergi. Tapi hati ini bergeming. Rasanya ia tak mau berpindah walau hanya secenti saja, jengkel rasanya. Tapi apakah aku bisa membohongi perasaan yang tulus ini?

aku tak pernah sesedih ini. Ku kira waktu yang kubutuhkan untuk melupakanmu juga tak sepanjang ini. Aku salah besar, hari-hari yang kulalui bersama dengan usaha untuk melupakanmu, ternyata tak menemukan titik temu. Kamu masih jadi segalanya, masih berdiam dalam kepalaku, masih jadi yang terpenting dalam hatiku. Maaf, jika segala kejujuranku terdengar bodoh. Aku yakin pasti kamu menganggap bahwa sikapku berlebihan. Seandainya sekarang aku berada disampingmu. Akan kuceritakan sebuah kisah tentang melupakan dan mengikhlaskan, sungguh dua hal itu bukanlah hal yang mudah.

Lima bulan harusnya waktu yang sangat cukup untuk mengikhlaskan perasaan, namun ternyata aku tak termasuk dalam pernyataan itu. Hari berganti bulan dan sosokmu masih jadi penunggu, menyergap perhatianku, menguji imanku, dan merontokkan kepercayaanku. Belum ku temukan bisikan lembut, selembut ketika kamu berbisik tentang cinta, mimpi, dan harapan-harapan yang dulu ingin kita wujudkan berdua.

Dan aku masih menangisi juga menyesali yang sempat terjadi. bertanya-tanya dalam hati mengapa semua harus berakhir sesakit ini? Aku tak tahu sedang berbuat apa kamu disana. Aku tak lagi tahu kabarmu. Segala ketidak tahuanku mengantarkan perasaanku pada perasaan asing, rindu yang semakin hari semakin berontak. Rindu yang meminta pertemuan nyata. Rindu yang memaksa dua orang yang sekarang berjauhan untuk kembali berdekatan.

Kalau aku berada disampingmu sekarang, ingin rasanya aku mengulang segalanya. Kuperbudak waktu, kuhentikan detak jarum jam semauku. Agar yang hadir dalam hari-hariku hanyalah kamu, hanyalah kita, dan hanyalah bahagia tanpa air mata. Seandainya hal itu bisa kulakukan, mungkin sekarang aku tak akan merindukanmu sesering dan sedalam sekarang.

Jujur aku benci harus mengakui ini. Aku sering merindukanmu dan memendam perasaan ku. Tersiksa dengan angan sendiri, mengiris hati dengan kemauan sendiri. aku ingin mengaku bahwa aku.. aku.. aku masih mencintaimu dan berharap kamu kembali, walau hanya untuk menenangkanku dan berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja :’)

Setiap malam, kureka wajahmu dalam angan. Kamu kembali menjadi sosok magis yang tak mau hilang dari ingatanku. Ah.. aku menyesali perasaanku sendiri. aku memang begini selalu mencintaimu.

Dan sekarang saat sosokmu kembali hadir, aku berharap ini bukan hanya sekedar bayangan yang akan hilang saat gelap datang. Aku ingin kamu tetap disini, berjuang bersama jika memang kau juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku.

Semoga kamu tak bosan membaca tulisan-tulisan bodohku yang entah keberapa kalinya ini. Tulisan yang aku tulis tidak ke alamat yang jelas, tulisan yang tak akan pernah sampai ke depan pintu rumahmu. Tulisan yang tetap hanya sebuah tulisan dibaca tanpa digubris.

Ditulisan kesekian kali ini, aku pengagummu yang pengecut, ingin mengucapkan selamat ulang tahun. Aku tau ini telat, tapi doaku takkan pernah telat untukmu. Tetaplah jadi yang teristimewa dibalik sosokmu yang misterius itu. Dan satu lagi, tolong jangan tertawa ketika membaca ini, aku merindukanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar