Puisi 1 :
Berlalu masa,saat
orang orang meminta pertolongan padaku
Dan sekarang, adakah
seorang penolong yang akan
Mengabarkan rahasia
jiwaku pada layla..?
Wahai layla, cinta
telah membuatku lemah tak berdaya
seperti anak hilang,
jauh dari keluarga dan tidak memiliki harta
cinta laksana air
yang menetes menimpa bebatuan
waktu terus berlalu
dan bebatuan itu akan hancur,
berserak bagai
pecahan kaca
begitulah cinta yang
engkau bawa padaku
dan kini hatiku
telah hancur binasa
hinggga orang-orang
memanggilku si dungu yang
suka merintih dan
menangis
mereka mengatakan
aku telah tersesat
duhai, mana mungkin
cinta akan menyesatkan
jiwa mereka
sebenarnya kering, laksana dedaunan
diterpa panas
mentari
bagiku cinta adalah
keindahan yang membuatku tak
bias memejamkan mata
remaja manakah yang
dapat selamat dari api cinta…..?
Puisi 2 :
Dan semua yang tampak dari manusia adalah
kebencian
Namun cinta telah memberi kekuatan pada
manusia
Orang-orang yang mencemooh hubungan kita
Sesungguhnya mereka tidak tahu, bahwa
asmara tersimpan di dalam hati.
Puisi 3 :
Layla telah ddikurung, dan orang tuanya mengancamku
Dengan niat jahat lagi kejam, aku tidak bisa bertemu lagi
Ayahku dan ayahnya sesak dada dan sakit hati padaku,
Bukan karena apapun juga, hanya karena aku
Mencintai layla
Mereka menganggap cinta adalah dosa…
Cinta bagi mereka adalah noda yang harus
dibasuh hingga bersih
padahal kalbuku telah menjadi tawanannya
dan ia juga merindukanku
cinta masuk kedalam sanubari tanpa kami undang
ia bagai ilham dari langit yang menerobos dan
bersemayam dlam jiwa kami
dan kini kami akan mati karena cinta asmara
yang telah melilit seluruh jiwa
katakanlah padaku, pemuda mana yang bisa
bebas dari penyakit cinta…?
Puisi 4 :
Wahai layla kekasihku
Berjanjilah pada keagungan cinta agar
sayap jiwamu
Dapat terbang bebas
Melayanglah bersama cinta laksana anak
panah menuju sasaran
Cinta tidak pernah membelenggu
Karena cinta adalah pembebas yang akan
Melepaskan buhul-buhul keberadaan
Cinta adalah pembebas dari segala
belenggu
Walau dalam cinta, setiap cawan adalah
kesedihan
Namun jiwa pencinta akan memberi
kehidupan baru
Banyak racun yang harus kita teguk untuk
menambah kenikmatan cinta.
Atas nama cinta, racun yang pahitpun
terasa manis
Bertahanlah kekasihku, dunia diciptakan
untuk kaum pencinta
Dunia ada karena ada cinta…
Puisi 5 :
Wahai angin sampaikan salamku pada layla!
Tanyakan padanya apakah dia masih mau berjumpa denganku?
Apakah ia masih memikirkan diriku?
Bukankah telah kukorbankan kebahagiaan demi dirinya?
Hingga diri ini terlunta-lunta, sengsara di padang pasir gersang
Wahai kesegaran pagi yang murni dan indah!
Maukah engkau menyampaikan salam rindu pada kekasihku
Belailah rambutnya yang hitam berkilau
Untuk mengungkapkan dahaga cinta yang memenuhi hatiku
Wahai angina maukah engkau membawakan keharuman rambutnya padaku
Sebagai pelepas rindu
Sampaikan pada gadis yang memikat hati itu
Betapa pedih rasa hatiku jika tidak bertemu dengannya
Hingga tak kuat lagi aku menanggung beban kehidupan
Aku merangkak melintasi padang pasir
Tubuh berbalut debu dan darah menetes
Air mataku pun telah kering
Karena selalu meratap dan merindukannya
Duhai semilir angina pagi, bisikkan dengan lembut salamku
Sampaikan padanya pesanku ini :
Duhai layla, bibirmu yang selaksa merah delima
Mengandung madu dan memeancarkan keharumansurga
Membahagiakan hati yang memandang
Biarkan semua itu menjadi
milikku!!!
Hatiku kini dikuasai oleh pesona jiwamu
Kecantikanmu menusuk hatiku laksana anak panah
Hingga sayap yang sudah patah ini tidak mungkin dapat terbang
Berbagai bunga warna-warni menjadi layu dan mati
Karena cemburu pada kecantikan parasmu yang bersinar
Engkau laksana dewi dalam gelimang cahaya
Surgapun akan tertarik untuk mencuri segala keindahan yang engkau
miliki
Karena engkau terlalu indah dan terlalu berharga untuk tinggal di
bumi!
Duhai layla, dirimu selalu dalam pandangan
Siang selalu kupikirkan dan malam selalu menghiasi mimpi
Hanya untukmu seorang, jiwaku rela menahan kesedihan dan
kehancuran.
Jeritanku menembus cakrawala
Memanggil namamu sebagai pengobat jiwa, penawar kalbu
Tahukah engkau, tahi lalat di dagumu itu seperti sihir
Yang tidak bisa aku hindari
Ia menjadi sumber kebahagiaan yang telah memikatku
Untuk selalu mengenangmu
Membuat insan yang lemah ini tidak lagi mempunyai jiwa
Karena jiwaku telah tergadaikan oleh pesonamu yang memabukkan
jiwaku telah terbeli oleh gairah dan kebahagiaan cinta yang
engkau berikan
Dan demi rasa cintaku yang mendalam
aku rela berada dipuncak gunung salju yang dingin seorang diri
berteman lapar menahan dahaga
wahai kekasihku, hidupku yang tidak berharga ini
suatu saat akan lenyap
tetapi biarkan pesonamu tetap abadi selamanya dihatiku.
Puisi 6 :
Duhai betapa besar bahaya yang menghadang agar
Dapat bertemu denganmu
Kukorbankan semua yang aku miliki
Ku ubah diriku, hingga engkaupun tidak mengenaliku
Ku ayunkan langkah dengan tetes air mata
Dan setelah memasuki perkampunganmu
Kubuang semua tanda-tanda yang membuat orang mengenaliku
Kuikat diriku dengan rantai, bagai budak belian
Berjalan sambil mengadahkan tangan, meminta sedekah
Dan bocah-bocah itu tidak suka melihatku
Mereka berkumpul mengelilingiku
Menghardik dan melempariku, seperti anjing berbahaya.
Kini aku datang didekatmu
Duhai layla, tak mampu kutahan air mata yang menetes
Kasihanilah kelemahanku
Karena bagiku berat penderitaanku
Puisi 7
:
Kerabat
dan handai taulan mencelaku
Karena
aku telahdi mabukkan oleh kecantikanmu layla
Ayah,
putra-putra paman dan bibi
Mencela
dan menghardik diriku
Mereka
tidak mampu membedakan cinta dengan hawa nafsu
Nafsu
mengatakan pada mereka, keluarga kami berseteru
Mereka
tidak tahu, dalam cinta tidak ada seteru atau sahabat
Cinta
hanya mengenal kasih sayang
Kubertanya
dalam kalbu, ada apakah gerangan?
Keluarga
layla takkkan menjual anak gadisnya
Berapapun
harga yang ditawarkan
Dan
keluargaku tak hendak membeli
Semoga
allah menakdirkan kebaikan bagi kami
Dengan
kerinduan mendalam yang selalu aku simpan
Semoga
kelak kami dipertemukan
Tidakkah
mereka mengetahui
Kini
jiwaku telah terbagi
Satu
belahan adalah diriku
Sedang
yang lain telah aku isi untuknya
Tiada
bersisa selain untuk kami
Wahai
burung-burung merpati yang terbang di angkasa
Wahai
negeri irak yang damai
Tolonglah
aku
Sembuhkanlah
rasa gundah gulana yang membuat kalbu tersiksa
Dengarkanlah
tangisanku, suara batinku
Duhai,
mereka menyampaikan kabar buruk
Layla
sakit karena guna-guna
Mereka
tidak tahu, sesungguhnya akulah tabib yang ia perlukan
Akulah
yang mampu mengobati penyakitnya
Waktu
terus berlalu, usia semakin menua
Namun
jiwaku yang telah terbakar rindu
Belum
sembuh jua
Bahkan semakin parah
Bila
kami ditakdirkan berjumpa
Akan
kugandeng lengannya
berjalan
bertelanjang kaki menuju kesunyian
sambil
memanjatkan doa-doa pujian pada allah
Ya...
Rabb, telah ku jadikan layla
angan-angan
dan harapanku
hiburlah
diriku dengan cahaya matanya
seperti
kau hiasi dia untukku
atau,
buatlah dia membenciku
dan
keluarganya dengki padaku
sedang
aku akan tetap mencintainya
meski
banyak nian aral melintang
Mereka
mencela dan menghina diriku
dan
mengatakan aku hilang ingatan
sedang
layla sering berdiam diri mengawasi bintang
menanti
kedatanganku
Aduhai,
betapa mengherankan
orang-orang
mencela cinta
dan
menganggapnya sebagai penyakit
yang
selalu membelenggu kalbu
Bagaimana
mungkin aku tidak gila
bila
melihat gadis bermata indah
yang
wajahnya bak mentari pagi bersinar cerah
menggapai
balik bukit, memecah kegelapan malam
Keluargaku
berkata
mengapakah
hatimu wahai majnun
mengapa
engkau mencintai gadis
sedang
engkau tidak melihat harapan untuk bersanding dengannya..?
Cinta,
kasih dan sayang telah menyatu
mengalir
bersama aliran darah ditubuhku
cinta
bukanlah harapan atau ratapan
walau
tiada harapan, aku akan tetap mencintai layla
Sungguh
beruntung orang yang memiliki kekasih
yang
menjadi karib dalam suka maupun duka
karena
Allah akan menghilangkan
dari
kalbu rasa sedih, bingung dan cemas
Aku tak
mampu melepas diri
dari
jeratan tali kasih asmara
karena
surga menciptakan cinta untukku
dan aku
tidak mampu menolaknya
Sampaikan
salamku kepada layla , wahai angin malam
katakan
aku akan tetap menunggu
hingga
ajal datang menjelang
romaaantiis bangeet :')
BalasHapusinilh kisah cinta yang sangat luar biasa
BalasHapus