Sekian lama menonaktifkan blog ini.. belajar untuk menerima
kenyataan yang selalu sama. Mencoba setegar batu karang. Namun sekokoh-kokohnya
batu karang, lama kelamaan dia akan terkikis juga karena terlalu sering di
terpa ombak..
Entah apa yang membuat aku bangkit. Atau aku hanya berpura-pura
bangkit dari kenestapaan yang tiada pernah berujung ini.
Aku telah kehilangan heroinku.. kehilangan canduku.. dan tak pernah
aku temukan penawar racun yang telah menggerogoti tiap sel yang ada didalam
tubuhku ini.
Aku hidup tapi tak bernyawa.. aku sadar itu. Jadi apa yang harus aku
lakukan?
Ketiadaanmu membuat ini semua tak berarti, aku pincang.. aku susah
bernafas.
Semakin aku mencoba untuk menyembuhkan luka ini semakin terasa
perihnya, bahkan teramat perih.
Kenyataannya aku bukanlah siapa-siapamu.. aku hanya sekeping
masalalu mu..
Dan harapan yang dulu pernah ada akan terus selamanya menjadi sebuah
harapan.
Tolong jelaskan padaku mengapa kamu tak mau juga pergi dari
fikiranku?
Mengapa kamu masih menari-nari di memory otakku… tak bisakah aku
bernafas lega tanpa dirimu?
Beri aku sedikit oksigen.. beri aku penangkalmu.. agar aku tak terus
menjadi aku yang seperti ini.